Rabu, 19 Oktober 2011

Pahlawan - Pahlawan Kecil Penuntun Indonesia Bebas Korupsi


            Seorang wakil lurah sangat ingin menjadi seorang lurah. Sedangkan seorang wakil Bupati, sangat ingin menjadi seorang Bupati, dan bahkan seorang wakil Gubernur sekalipun, sangat mendambakan ingin menjadi seorang Gubernur. Tapi apakah seorang wakil rakyat, mau untuk turun dan berbaur dengan rakyatnya? Sebuah persoalan lama yang sampai saat ini masih menghantui jiwa-jiwa busuk & kotor dari seorang wakil rakyat.”


            Kembali negara kita dihadapkan dengan sebuah cobaan. Walaupun kita sudah 6 kali berganti Presiden, dari Soekarno, Soeharto, Habibi, Gus Dur, Megawati, dan Soesilo Bambang Yudhoyono, tak pelak menahkodahi Indonesia menuju tempat yang

Kamis, 13 Oktober 2011

5 Menit Saja Cobaanmu Ya Allah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
            Hari ini tanggal 29 Agustus 2011, tepat sehari sebelum hari raya idul fitri 1432 H. Hari adalah saat-saat terakhir kita semua berpuasa dibulan ini. Tak terasa, sudah satu bulan penuh kita menjalani ibadah puasa dibulan yang sangat mulia ini. Dan besok adalah hari dimana kita semua mengucapkan takbir untuk melaksanakan sholat Idul Fitri bersama.
            Namun, sebelum itu semua, ada tradisi yang

Sabtu, 08 Oktober 2011

Communitya Development

Apa dan Bagaimana Community Development
Dalam arti sempit istilah masyarakat menujuk pada sekelompok orang yang tinggal dan berinterkasi yang dibatasi oleh wilayah geografis tertentu seperti desa, kelurahan, kampung atau rukun tetangga. Masyarakat dalam arti sempit biasanya disebut komunitas atau community. Dalam arti luas, masyarakat menunjuk pada interaksi kompleks sejumlah orang yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama meskipun tidak bertempat tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu. Masyarakat seperti ini bisa disebut sebagai

Rabu, 21 September 2011

Ibu Masiah ditengah Shelter 2 Gondang

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

            Bismillahirrohmanirrohim. . .
Ibu Masiah ditengah Shelter 2 Gondang
            Ketika saya menulis kisah ini, saya merasa berdosa, karena hanya bisa mengingat pengalaman itu, tapi tidak bisa bertindak apa-apa, karena terkendala masalah jangkauan yang cukup jauh, tapi saya mencoba sedikit berbagi kisah tentang apa yang

Rabu, 14 September 2011

Peran Pemuda Untuk Masa Depan Kita !!!

Berkata tentang pemuda, maka kita akan selalu teringat akan seorang mahahasiswa. Karena Indonesia mengenal pemuda saat ini dengan para mahasiswa yang berada dikampus ataupun yang berada pada perguruan tinggi. Tapi tidak menutup kemungkinan ketika berbicara mengenai pemuda maka kita hanya mengatakan para pemuda adalah dari kalangan mahasiswa, karena seseorang yang telah berumur 17 hingga 30 tahun masih bisa dikatakan sebagai seorang pemuda meskipun ia sedang tidak menempuh bangku perkuliahan atau menjadi seorang mahasiswa.
Akan tetapi bukan itu menjadi inti dari peran pemuda. Pemuda memiliki peran yang sangat signifikan bagi semuanya, karena dari pemuda akan berdampak pada diri mereka sendiri, lingkungan keluarga dan sekitar, bahkan berlandaskan dari para pemuda saat ini akan berdampak pada negara dan dunia kedepannya. Karena para  pemuda adalah bibit pembaharu yang akan tumbuh dimasa depan dan kemudian  akan memberikan dampak pada sekitarnya. "Pemuda Hari Ini, Pemimpin Masa Depan", ya, ini adalah slogan yang tepat bagi semua orang yang ingin mengetahui apa dan bagaimana peran pemuda itu. Pemuda adalah bibit pemimpin dimasa depan, entah itu memimpin diri sendiri, keluarga, lingkungannya, bahkan pemuda saat ini bisa saja memimpin negara yang kita cintai dimasa depan.
Pemuda sebagai salah satu pilar “civil society” yang terdidik, secara kodratnya  memiliki tanggung jawab moral untuk membawa masyarakat ke alam kehidupan yang lebih baik dan demokratis. Secara rasional tidak bisa dipungkiri bahwa pemuda  adalah penerjemah dan pencari solusi atas merebaknya kegelisahan sosial yang ada dimasyarakat.
Namun, menjadi seorang pemuda tidak segampang pandangan orang saat ini, karena kepada para pemudalah terdapat masa depan sebuah bangsa. Pemuda diharapkan dapat membawa negara beserta isinya menuju kearah yang lebih baik, menuju kearah kesejahteraan yang dinanti oleh bangsa negaranya. Karena dipundak pemuda saat inilah kita hanya berharap.
Namun, kita tidak hanya bisa berharap begitu saja, kita juga harus turut berperan aktif dalam mempersiapkan pemuda hari untuk dapat mempertanggungjawabkan perannya dimasa depan. Kita tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu para pemuda bergerak dan mempersiapkan semua bekalnya sendiri, tapi kita semua juga beratnggungjawab akan hal itu. Kita harus bisa mempersiapkan bahkan mengarahakan pemuda pada hal-hal yang kita harapkan nantinya. Karena, pemuda hari ini adalah gambaran pemuda dikemudian hari. Jika kita hanya melepas begitu saja pemuda hari ini dalam ke-egoisan dan membiarkan mereka menjadi apatis terhadap nengaranya, maka dapat dipastikan negara 20 hingga 30 tahun mendatang akan diisi oleh para pemimpin yang apatis dan egois terhadap negaranya.
Maka dari itu, kita harus bisa sadar terlebih dahulu akan pentingnya peran pemuda dimasa depan. Bahwa para pemuda saat ini akan menjadi nahkoda yang akan mengarahkan kemana arah yang akan kita tuju nantinya. Kemudian menjadi tanggungjawab kita untuk dapat menyadarkan tentang betapa pentingya peran pemuda saat ini dimasa depan bagi bangsa dan negaranya.
Jangan sampai para pemuda menjadi apatis dan egois terhadap bangsa dan negara bahkan diri mereka sendiri. Kita harus dapat membentuk idealisme dari para pemuda agar lebih peduli terhadap masa depan bangsanya. Idealisme mereka harus kuat dan jelas, yaitu membawa bangsa dan negara kearah yang lebih baik dan sejahtera. Peran pemuda sangat dibutuhkan, bukan hari ini, tapi dimasa depan. Tapi yang perlu dilakukan oleh para pemuda hari ini adalah mempersiapkan sedini mungkin apa sekiranya mereka perlukan dimasa depan. Semoga nantinya kita dapat melihat para pemuda dapat menjalankan perannya dengan baik dan benar. Pemuda Hari Ini, Pemimpin Masa Depan.

Bayu Rizky Aditya

Senin, 12 September 2011

BEGITU SEDERHANA . . .
KERETA MATARMAJA KU DAN  PEJABAT NEGARA KU


Kereta Matarmaja, mungkin sudah tidak asing lagi bagi para Mahasiswa dan masyarakat,baik kalangan atas,sedang,maupun bawah. Namun, kemungkinan tidak semua fakta tentang matarmaja mereka ketahui,yang diketahui hanya tentang sebuah kereta yang padat penumpang. Matarmaja jika untuk tujuan jarak terdekat, semisal Malang-Kediri tarifnya mengikuti Malang-Madiun,dan seterusnya mengikuti DOP(daerah operasional) terdekat dengan DOP sebelumnya. meski matarmaja adalah kereta dengan tarif jarak jauh dan kereta ini adalah kereta ekonomi spesialis jurusan Malang-Jakarta dan Sebaliknya.Kereta ini adalah yang paling diminati masyarakat ketika musim mudik ataupun hari biasa.
Sudah keempat kalinya saya dari Kertosono ke Malang menggunakan kereta Matarmaja,dan keempatkalinya pula saya disuguhkan dengan berbagai problematika yang jika secara filsuf dapat dikatakan sebagai miniatur pejabat birokrat Indonesia saat ini, diantaranya dari Kertosono jadwal kedatangan kereta matarmaja adalah pukul 02.20 tapi faktanya adalah pukul 03.15 terkadang sampai 03.30 *apa masih ada pejabat birokrat yang datang on-time sesuai jadwal?* Kemudian kereta seperti tempat pengungsian,penuh,jumlah penumpang diluar kapasitas,tak sedikit yang berkeleleran ditengah ,diantara kursi penumpang yang seharusnya digunakan untuk jalan,bahkan ada yang tidur disitu juga,dan yang paling parah ketika penumpang sangat melebihi kuota  mereka menggunakan atap kereta dan toilet untuk ditempati * ibarat banyaknya jumlah pejabat menambah jumlah banyaknya masyarakat miskin*. Sudah tiga kali saya naik matarmaja tanpa membeli tiket,dan memilih untuk membayar diatas,langsung pada kondekturnya,dan hasilnya,kondekturpun tak keberatan,padahal saya membayar kurang dari separuh harga tiket resmi,bahkan pernah juga kondektur merasa pemberian dari saya terlalu berlebih *prinsip pejabat, “tak pernah menolak uang darimanapun sumbernya,yang penting uang”*. Dan baru yang keempat kalinya, saya mulai “insaf”, naik matarmaja dengan membeli tiket resmi, seharga Rp.37.500 termasuk juga jaminan asuransi.
Sekian secuplik ketikan dari saya, semoga kawan-kawan bisa mengambil hikmah dan mengambil sikap positif dari hal ini,semoga bermanfaat bagi saya dan kawan-kawan.


NGANJUK, 3 SEPTEMBER 2011

Sabtu, 10 September 2011

Gerakan Nilai Sebagai Ciri Khas Gerakan Mahasiswa dalam Memperjuangkan Reformasi Total Tumpah Darah Indonesia


Cermin Perpolitikan Indonesia, Cermin Masa Depan Negaraku :
Gerakan Nilai Sebagai Ciri Khas Gerakan Mahasiswa dalam Memperjuangkan Reformasi Total Tumpah Darah Indonesia


              Ketika membahas perpolitikan di Indonesia, tak akan habis kata yang terucap, tak akan habis waktu tuk membahasnya. Terlalu banyak tumpang tindih kepentingan pribadi maupun golongan di dalamnya, alih-alih menemukan untuk kepentingan rakyat. Di mana suhu perpolitikan kadang memanas, kadang mendingin, tak menentu. Kesemuanya sangat berpengaruh pada kondisi kestabilan dari pemerintahan negara ini.
              Perpolitikan Indonesia sangat berkembang dimulai dari  masa proklamasi hingga kini. Di mana wajah perpolitikan tercoreng dengan hadirnya kader-kader politik dadakan yang kebanyakan tidak pernah ditempa dengan baik mengenai perpolitikan itu sendiri. Kemudian terjadilah konspirasi media yang tak terelakkan demi melanggengkan kekuasan di dunia perpolitikan Indonesia. Di mana banyak media disetir demi memberikan citra yang positif di mata masayarakat zamrud katulistiwa. Ironi, namun itulah kenyataan yang terjadi. Ketika ada uang, maka segala apapun bisa dihalalkan.
              Betapa moral sangat mempengaruhi perpolitikan, betapa perpolitikan sangat mempengaruhi masa depan negara ini. Karena keadaan politik saat ini, akan menentukan Indonesia kedepan. Karena politik menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan bernegara. Inilah politik, dengan berbagai sandiwara di dalamnya. Mengingat kekuasaan tanpa adanya landasan moral maka akan berdampak buruk bagi tatanan hidup dalam bernegara dan berbangsa.
              Maka itulah, dibutuhkan jiwa-jiwa baru pembawa perubahan dalam perpolitikan Indonesia, maka inilah tugas Mahasiswa. Karena bila dianalisis, aktifitas pergerakan mahasiswa seperti demonstrasi, orasi, seminar, kongres, pernyataan sikap, tuntutan dan lain-lain, sebenarnya merupakan aktifitas politik. Semua itu merupakan sarana komunikasi politik lisan dan tulisan. Jadi secara jujur tak bisa dipungkiri bahwa gerakan mahasiswa merupakan gerakan politik. Namun, gerakan politik seperti apakah yang layak dimainkan pergerakan mahasiswa? Apa yang membedakannya dengan partai politik? 
              Partai politik merupakan gerakan politik kekuasaan (power political movement) dimana penetapan agenda dan target politik maupun pemilihan kawan dan lawan politik semata-mata hanya sebagai urusan taktis dan strategis dalam memperkuat pengukuhan posisi politik di percaturan kekuasaan sekarang maupun pada masa depan. Sedangkan gerakan mahasiswa memiliki ciri khas gerakan politik nilai (value political movement) yang melakukan penetapan agenda dan target politik maupun pemilihan kawan dan lawan politik tidak sebagai urusan taktis dan strategis untuk memperkuat posisi politik dalam  percaturan kekuasaan sekarang maupun pada masa depan. Sehingga gerakan mahasiswa dengan luwes menghindar dari jebakan dan manipulasi kepentingan elite maupun partai politik tertentu karena gerakan politik nilai ini menetapkan sejumlah agenda dan target politik baru. Dengan pertarungan gagasan, mahasiswa sekarang secara bersama bahu membahu, bersatu dalam membela dan mengawal reformasi total yang dicita-citakan.
              Rico Marbun (Mantan Ketua BEM UI yang menuntut Megawati mundur) berpendapat Gerakan Mahasiswa justru merupakan gerakan politik dan tidak perlu takut untuk menegaskan gerakan mahasiswa sebagai gerakan politik ekstra parlementer. Gerakan mahasiswa memiliki tanggung jawab secara politis atas bangsanya yang sedang dalam sakaratul maut dan mereka dituntut untuk melakukan gerakan politik secara aktif dan masif. 
              Karena inilah jati diri mahasiswa sebenarnya seperti yang telah digambarkan Lewis Coser bahwa mahasiswa sebagai ”yang tidak pernah puas dengan kenyataan sebagaimana adanya…mereka mempertanyakan kebenaran yang berlaku pada zamannya dan mencari kebenaran yang lebih tinggi dan lebih luas”. Inilah pergolakan jiwa mahasiswa dalam menuntut tegakanya reformasi total.
              Tak cukup peran  mahasiswa sebagai director of change, social control, mapun iron stock. Namun mahasiswa dituntut sebagai pelurus bangsa yang berpolitik nilai. Karena mau tak mau mahasiswa kelak adalah pemimpin masa depan bangsa. Pelurus dalam kelengkungan-kelengkungan moral bobrok bangsa. Mahasiswa adalah kaum elite dari masyarakat, di mana mahasiswa mendapat beban moral sebagai penyambung lidah rakyat ketika pemerintah tak lagi berhati nurani. Mahasiswa sebagai generasi dan pelurus bangsa kedepannya harus sanggup menggantikan kekuasaan golongan tua yang pada hari ini  dalam memimpin dianggap memilik dosa-dosa masa lalu yang menjadikan mereka gagap melakukan reformasi dalam rangka transisi demokrasi total. Maka Mahasiswa harus siap dengan gerakan politik nilai ini dan harus siap dengan konsekuensi seperti yang disampaikan Imam Syafi’I : “Apabila orang muda terlalu cepat tampil menjadi pemimpin, maka ia akan kehilangan banyak waktu untuk ilmu!”. Meskipun demikian, bukan hal yang mustahil mahasiswa mengakselerasi kematangannya melalui tradisi ilmiah dan pergolakan sosial perpolitikan yang kental. 
              Ingatkah dengan penggalan lirik “Totalitas Perjuangan” yang sering digaungkan oleh mahasiswa? Terdapat bait “Kepada pewaris peradaban...yang telah menggoreskan...sebuah catatan kebanggaan...di lembar sejarah manusia” betapa bermaknanya bait ini, betapa sangat dibutuhkannya peran mahasiswa sebagai pewaris peradaban dalam menorehkan tinta emas pada lembar sejarah peradaban bangsa Indonesia.
Wahai pemuda bangsa, Indonesia membutuhkanmu!